Suaminya Ngambek karena Gak Dikasih Susu. Istri ini pun Terpaksa Berbohong
Istriku memang perhatian. Saking perhatiannya kadang dia tegas bernada tinggi Seperti: "Yah, jangan tidur larut malam. Besok diterusin lagi tugas kantornya. Ntar sakit." Atau ketika hari minggu. "Ayah gak jogging? Mumpung libur loh. Olahraga seminggu sekali." Dan ketika mau makan jeroan. "Hati lagi, usus lagi, paru lagi, jeroan terus. Itu gak bagus untuk kesehatan Ayah!" Ucapnya sambil menarik piringku.
Terkadang jengkel juga sih banyak banget peraturan. Tetapi kalau dipikir lagi, itu semua karena dia sangat mencintaiku. Dasarnya diriku saja yang ngeyel. Seperti saat aku sedang terserang diare. Dia melarang keras aku minum susu. Biasanya tiap hari sebelum ngantor aku disuguhi roti dan susu.
Rasanya ada yang kurang kalau belum minum susu dalam sehari, karena sudah kebiasaan. "Pokoknya gak boleh! Gak bagus kalau sedang diare, ayah." Larangnya saat aku mencoba meminta susu. Ini sudah 3 kali aku minta tapi tetap dilarang. Wajah ngambekku pun tak bisa disembunyikan. Aku pun berangkat ke kantor, keluar dari rumah dengan menenteng tas laptop dan tas bekal.
Setiba di kantor aku bekerja seperti biasa. Dan ketika sampai jam makan siang aku dibikin kaget bukan kepalang. Di dalam tas khusus bekalku ada sebotol cairan putih. Seketika mataku membulat besar. "Oh susssuu." Ucapku mendesis dengan suasana hati berbunga-bunga.
Tak perlu waktu lama botol itu langsung aku raih. Membuka tutupnya. Dan dalam hitungan beberapa detik kemudian langsung aku gunakan untuk membasahi tenggorokan yang sudah dua hari ini tak dilewati susu. Tapi...
Alamak! Ini aneh rasanya. Tidak seperti biasanya yang dibawakan istriku. Tetapi cukup lumayanlah untuk mengobati dahaga ini. "Yaang, ini yang bunda bawakan susu apa merknya? Kok rasanya beda? Eh terus katanya tadi gak boleh, kok ini dibawakan?" Tanyaku dari seberang lewat telpon.
"Oh itu susu lebih segar yaang. Lebih mahal juga. Kualitas ekspor. Bagus untuk stamina ayah. Ya karena bunda gak tega lihat muka ayah ngambek pas mau berangkat kerja. Udah dua hari ngambek ntar gantengnya hilang. Nah sekarang udah dikasih susu jangan ngambek lagi ya." Jawab istriku dengan lemah lembut. Aku pun percaya saja. Toh juga dari kekentalan dan rasa manis memang seperti susu. Aku percaya istriku memberikan yang terbaik.
Setiba di rumah, malam itu aku penasaran saja dengan merk susu yang istriku berikan. Sehingga aku cari ke sana sini. Seisi dapur sudah digeledah. Kulkas. Lemari makanan. Tempat-tempat biasanya menyimpang makanan. Tidak ditemukan. Hanya ada susu yang biasa aku minum.
Hal sepele sih. Tapi aku ini orangnya penasaran dan pengen tahu. Akhirnya aku masuk ke kamar pribadi. Kamar khusus tempat aku lembur mengerjakan tugas kantor dan main game agar tak diganggu anak-anak. Di kamar ini pula aku letakkan seperangkat alat yang terhubung ke CCTV untuk merekam aktivitas beberapa titik di rumah. Iseng aku check dua kamera yang di dapur dan ruang makan, memutar ulang adegan jam subuh sampai sebelum berangkat ke kantor.
Di situ aku melihat, ternyata istriku memasak dengan kondisi yang sepertinya masih ngantuk. Berulang kali dia peragangan dan menguap lebar, lalu memijat-mijat pundak. Pekerjaan itu dilakukannya setiap hari. Bisa jadi dia pernah merasa bosan. Tetapi tak pernah sekalipun mendengar keluhannya. Paling saat dia jatuh sakit, tiba-tiba berubah manja.
Beberapa puluh menit kemudian. Rasa penasaranku terjawab. Oh ternyata, istriku mendapat cairan yang disebutnya susu itu dari air putih yang keluar saat memasak beras (Air Tajin). Aku pun menepuk jidat sambil tertawa geli. Teringat saat zaman susah dulu emak sering memberi kami cairan seperti susu itu. Emak bilang itu minuman SusNi (Susu Nasi). Padahal itu bukan susu. Kelakuan Istriku ini langsung mengingatkanku pada emak, mereka punya kemiripan. Rela berbohong demi menyenangkan perasaan orang yang dicintainya.
"Wow, susu mahal lagi ni." Ucapku nyengir saat ibu dari anak-anakku itu memasukkan botol berisi Susu Nasi ke dalam tas. Istriku pun senyum nyengir. Geli melihat senyumnya yang berusaha keras menutupi kebohongan.
Keesokan harinya, hari minggu. Selepas subuh aku melarang istriku beranjak dari kasur. "Bunda lanjut istirahat aja." Ucapku sambil menarik tangannya. "Hari ini ayah yang masak dan mengurus anak-anak."
Istriku pun mengerenyitkan kening seperti sedang memproses kata-kataku yang tak diduganya, kemudian tersenyum dengan manis setelah melihat aku bersungguh-sungguh. Pagi itu, sebagai hadiah, tanpa diminta aku diberinya hadiah yang lebih dari sekadar susu.
Silahkan pembaca petik hikmah sebanyak-banyaknya dari kisah ini. Sebenarnya diri ini takut memberikan banyak nasihat tentang berumah tangga. Diri ini pun masih belajar dan terus belajar, senantiasa memperbaiki diri. Prinsip sederhana yang ku warisi dari orang tua kurang lebih seperti ini..
"Cinta adalah memberi. Bukan cinta kalau pamrih-mengharap kembali. Dan agar tak kecewa dalam mencinta, jangan terlalu berharap pada manusia. Cintailah pasanganmu karena satu alasan, karena Allah SWT."
Sumber: Terinspirasi dari Kejadian Nyata yang Penulis Saksikan
When you are travelling to probably the most romantic city in the world, you certainly expect all the magic, the fun, and the glamour. Beyond these clichés, what else can you expect when travelling to Paris? Well, in the current context when travel and living needs to be combined with social and environmental responsibility, the city of Paris has certainly adopted a sustainable approach in different areas and tourism is certainly one of the key areas. There are a number of initiatives, which clearly manifest the sustainable face of one of the most popular tourist destinations in the world.
Paris is intrinsically linked to the rest of the European continent via the six train stations that are located in the heart of the city. The city is well connected to some of the major cities in Europe and the consistent development of the TGV lines bear testament to the fact that the city can be easily reached using the cleanest means of transport available.
The modern day traveler goes about the city using mass transit options, eating organic food in specialty restaurants and strolling around in one of the 400 green spaces that dot the cityscape. This way the discerning and environmentally conscious tourist can discover the hitherto unknown aspects of the city and get up and close with the citizens. This sustainable approach is intended to materialize the reality of a responsible citizen as well as that of a responsible tourist.
Paris is certainly equipping itself with diverse tools and generating new and innovative ideas to make optimum use of the cultural, social and natural resources that it possesses. Thus measures such as assigning a 'green' accreditation to numerous hotels and several transport options is a step ahead in the direction.
Getting around the city in a more sustainable and environmental-friendly way is thus the norm of the day. Velib or the bicycle is perhaps the most important means of transport within the confines of the city and beyond its borders. The importance of this pollution free mode of transport cannot be undermined in any way.
Another interesting and emission free mode of transport is the certainly the Seine en vogue. It serves as an important alternative to the bus and the metro and is the first public transport shuttle boat that ferries passenger down the river.
Thus, apart from the attractions that dot different parts of the city, the other thing that you can expect while travelling to Paris is the environment friendly approaches towards tourism adopted the city. Perhaps, the reason to travel to Paris is plenty. The charm, the glamour, the glitz and the personal touch offered by Paris hotels make you feel like home. However, whether you are planning for a romantic vacation or a short business trip to Paris, make sure you choose the best hotels in Paris. Apart from the different attractions to visit in Paris, it is also significant to select the right Paris hotel for an enjoyable and pleasant stay all throughout the trip.
Searching for Paris hotels? Visit parisfrance.com. Browse through the most suitable options of hotels in Paris, vacation rentals, apartment rentals during your short stay in this romantic city.
Article Source: http://EzineArticles.com/expert/Soma_Piyali_Nath/333212
Article Source: http://EzineArticles.com/6966864