Kisah Penumpang Lion Air JT610: Ayah-Anak Nonton Timnas di Jakarta, Keluarga Mugni Baca Surat Yasin
Keluarga penumpang pesawat Lion Air JT610 yang jatuh di tanjung Karawang menantikan informasi mengenai kerabat mereka.
Sejumlah keluarga menceritakan kerabatnya yang berada di pesawat tersebut.
Pesawat tersebut juga membawa pegawai kementerian keuangan, Anggota DPRD Babel dan pegawai kejaksaan.
Salah satu keluarga korban yakni Fatma yang sedang menunggu informasi di Bandara Depati Amir, Pangkalpinang, Senin (29/10/2018).
Dilansir dari Bangka Pos, Fatma kaget musibah pesawat jatuh menimpa menantu dan cucunya menjadi salah satu penumpang Lion Air JT 610 dari Jakarta-Pangkalpinang yang dikabarkan jatuh, Senin (29/10/2018).
Fatma menceritakan menatunya Wahyu Aldila (32), cucunya Serdan (4) berangkat ke Jakarta pada Sabtu lalu untuk menonton bola langsung pertandingan Timnas Indonesia melawan Jepang tadi malam.
"Dia memang 1 bulan sekali ke Jakarta, tapi kemarin berangkat untuk nonton bola tadi malam. Masih sempat kirim foto pas nonton bola sama istrinya," ceritanya di Bandara Depati Amir, Pangkalpinang, Senin (29/10/2018).
Cucunya memang kerap ikut ayahnya berpergian ke luar kota, tadi malam bahkan menurutnya cucunya sempat menangis ingin pulang.
Hal ini berbeda dari biasanya.
"Anak saya sedang hamil 5 bulan, tahu kabar ada pesawat Lion Air jatuh lagi kerja langsung ke Bandara. Anak saya terakhir tadi malam telpon suaminya bilang pulang pesawat pagi naik Lion, dia langsung panik," katanya.
Saat ini, putri pertamanya sedang pulang dulu untuk menyiapkan keberangkatan ke Jakarta.
Ia didampingi anggota keluarga lainnya, masih memilih menunggu di Bandara.
"Kita berharap semuanya selamat, anak saya sedang hamil harus mendapatkan cobaan seperti ini," katanya.
Sementara itu, Anggota DPRD Provinsi Babel, Mugni juga menjadi penumpang jatuhnya pesawat Lion Air JT610 tujuan Jakarta - Pangkalpinang, Senin (29/10/2018).
Hingga saat ini, keluarga menunggu perkembangan kondisi Mugni.
Pantauan bangkapos.com, keluarga dari Mugni duduk bersama di depan televisi mereka sambil membaca surat Yasin mendoakan kondisi Mugni.
Ada pula yang bersedih tak kuat menahan kabar yang diberitakan.
Namun terlihat sesama keluarga mereka saling menguatkan, untuk bersabar dan kuat menerimanya.
Sementara, tetangga yang datang ramai silih berganti, mereka secara bergantian memberikan dukungan moril terhadap keluarga.
Sampai saat ini keluarga masih berharap Mugni bisa selamat, namun mereka menyerahkan apapun kondisi yang terjadi.
"Kita masih menunggu kabarnya karena masih simpang siur, beliau ini memang berangkat sore kemarin, dan sebenarnya ada acara di Jakarta hari ini, jadi sampai saat ini kita masih menunggu kepastianya,"jelas Surya adik dari Mugni kepada wartawan, Senin (29/10/2018)
Ia menjelaskan saat ini pihak keluarga hanya bisa berserah diri, sambil memantau terus kondisi terkini memalui TV untuk mengetahui kondisi keluarga mereka.
"Istrinya Yani kakanya Dedi sudah ingin berangkat ke Jakarta, karena ada permintaan dari pihak pesawat dan Protokoler DPRD, sementara keluarga lain memantaunya melalui TV,"jelasnya
Ia juga meminta sahabat sejawat, keluarga dan teman teman Mugni untuk mendoakan kakanya tersebut.
"Kita minta doanya saja, semua masyarakat yang bersangkutan dengan beliau, mohon doanya,"harapnya.
3 Pegawai RSBT Jadi Penumpang Lion
Direktur PT Rumah Sakit Bakti Timah (RSBT), Yenita, menuturkan, ada tiga pegawai nya yang turut menumpang pesawat Lion Air tadi pagi.
Tiga orang tersebut diketahui dua orang dokter dan satu staf RSBT.
Namun dirinya enggan untuk menyebutkan identitas ketiga orang tersebut.
"Pagi ini kawan-kawan RSBT melakukan pengajian di rumah sakit, untuk mendoakan kebaikan bagi kawan-kawan yang berada di dalam pesawat. Kami berharap pertolongan Allah SWT dan Allah berikan yang terbaik." tutur Yenita.
Ia menambahkan, satu orang staf yang termasuk penumpang pesawat lion air JT 610, memang kerap berangkat ke Jakarta, dikarenakan masih menjalani kuliah ditiap akhir pekan.
Lanjut Yenita, sedangkan dua orang dokter yang juga menjadi penumpang pesawat, berangkat ke Jakarta karena ada urusan keluarga.
Keluarga Diminta Bawa Identitas Terbaru
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Pangkalpinang, Danang Priandoko meminta keluarga korban yang akan diberangkatkan ke Jakarta untuk membawa foto terbaru dari keluarga yang menumpang pesawat Lion Air JT 610, Senin (29/10/2018).
"Keluarga yang akan berangkat, tolong membawa data-data terbaru terkait penumpang yang di pesawat seperti foto terbaru, atau tanda-tanda lainnya misalnya ada tato, gigi mas yang bisa mempermudah identifikasi DVI Polda," kata Danang, di Bandara Depati Amir, Senin (29/10/2018).
Menurutnya, pihaknya akan segera memberikan informasi terbaru. Namun, meminta keluarga tetap bersabar menunggu informasi.
• dari Basarnas
•
• Jatuh: Kronologi hingga Permintaan Terakhir Pilot
"Kita prihatin, hingga kami laporkan Basaranas sudah berada di lokasi di perairan Karimun Jawa. Mohon bersabar apapun hasilnya meluangkan diri untuk selalu menerima," katanya. (Bangka Pos)
Sumber:UCW news